Pos pelayanan terpadu (posyandu) dan Keluarga memiliki peran yang sangat penting terhadap tingkat kesembuhan pasien dengan gangguan jiwa. Dikantor Desa bongkot telah didirikan posyandu jiwa karena mengingat masih tingginya angka kasus gangguan jiwa di daerah tersebut. Banyak ditemukan pasien ODGJ yang di pasung oleh keluarganya karena dianggap membahayakan, pasien tidak terawat, dikucilkan oleh keluarga, keluarga menganggap pasien tidak dapat disembuhkan lagi selain itu keluarga malu ketika diketahui memiliki anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Metode diberikan adalah melakukan pelatihan pada mitra agar dapat melakukan terapi aktifitas kelompok, melakukan psikoedukasi pada masyarakat khususnya kelompok keluarga ODGJ, Melakukan penyuluhan terkait sistem layanan kesehatan jiwa, membentuk kelompok SHG pada keluarga, memberikan pelatihan membuat ketrampilan dan bercocok tanam. Luaran dari program PKM yang diusulkan adalah naskah publikasi yang akan dipublikasikan di jurnal nasional terakreditasi, prosiding seminar nasional, publikasi pada media massa, peningkatan kualitas dan kuantitas produk, Buku ajar, peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat, peningkatan kesehatan pada pasien ODGJ, perbaikan system.
Linda Abubakar
Senin, 06 Mei 2019
Sabtu, 28 September 2013
Apa itu GERD
Kini ditemukan penyakit baru GERD
(Gastro Esophageal Reflux Disease),yakni penyakit saluran cerna bagian atas
(sekitar kerongkongan). Bila tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan
ternyadinya peradangan hingga kanker kerongkongan.
Penyakit yang berhubungan dengan asam
lambung selalu dikonotasikan dengan penyakit maag.padahal ada satu
jenis penyakit kronik lain yang juga disebabkan oleh peningkatan asam
lambung,yaitu GERD.
GERD merupakan gangguan saluran
cerna bagian atas yang terjadi karena adanya aliran balik secara spontan dari
isi lambung ke kerongkongan.isi lambung terdiri dari berbagai
zat,salah satunya ialah asam lambung.
Asam lambung diproduksi oleh
lambung. Zat ini berfungsi mengurai makanan hingga mudah diserap oleh tubuh.
Meskipun asam lambung sangat kuat, dinding lambung memiliki
lapisan pelindung sehingga tidak rusak sekalipun setiap hari dipercik oleh
cairan asamnya,ketika orang sedang stres,produksi asam lambung
meningkat. Bila hal itu sering terjadi, asam lambung akan
merusak dan mengiritasi dinding lambung sehingga timbul barbagai gejala dan
keluhan yang mengganggu aktivitas sehari2
KARENA TEKANAN LAMBUNG KUAT
Banyak faktor yang memicu asam lambung bisa naik
kekerongkongan.fakta menunjukkan,semakin bertambahnya usia seseorang, kekuatan
otot cincin pada perbatasan kerongkongan dengan lambung melemah sehingga cairan
lambung mudah naik ke kerongkongan. Tekanan tinggi pada lambung bisa disebabka
kegemukan. Orang gemuk jika tidur terlentang sehabis makan, membuat tekanan di
lambung tinggi sehingga makanan dari lambung bisa naik ke kerongkongan.
Gejala penyakit ini ialah nyeri ulu hati dan
dada, sulit menelan, sering sendawa, batuk kronis terutama dimalam hari dan
radang tenggorokan. Namun gejala yg paling khas adalah rasa seperti terbakar
dibagian belakang tulang dada dan naiknya aliran rasa asam kerongga mulut.
Gejala itu mirip maag sehingga banyak orang terkecoh seolah penyakit
maag.memang sama2 akibat peningkatan asam lambung,tetapi lokasinya berbeda.
kalau maag gangguannya dil ambung sedangkan GERD di kerongkongan (di atas
lambung).
PERADANGAN KERONGKONGAN
Penyakit ini dapat menyerang siapa saja tanpa
mengenal kelompok usia.GERD tidak segera diatasi dengan baik
akan menyebabkan komplikasi antara lain radang, pendarahan, penyempitan pada
kerongkongan dan lebih jauh dapat menyebabkan KANKER. Komplikasi lain adalah
kesulitan menelan,pencetus asma dan batuk menahun. Menyadari bahayanya komplikasi
maka segera berobat jika merasakan gejala2 seperti itu.
KENDALIKAN ASAM LAMBUNG
Untuk mengatasi efek negatif dari GERD
dapat dilakukan dengan mengendalikan produksi asam lambung.hal itu bertujuan
mengurangi ketidaknyamanan akibat asam lambung yang naik ke kerongkongan.Kunci
pengobatannya adalah diperlukan obat yang dapat mengendalikan derajat keasaman
lambung (PH) sekitar4 dalam waktu lebih dari 15 jam.penderita disarankan
menghentikan kebiasaan merokok,alkohol,soda dan kopi.batasi pula mengonsumsi daging
kambing,sebab makanan ini sulit dicerna.turunkan berat badan hingga mencapai
berat ideal.lakukan olahraga secara teratur sesuai kemampuan.jenis olahraga
pilih sesuai kesukaan, hanya selama olahraga harus sungguh2 agar banyak
berkeringat.banyak keringat menunjukkan terjadinya pembakaran lemak dalam
jumlah yang besar.untuk memperlancar pengeluaran lemak yang terbakar,sehabis
olah raga minum air putih dalam jumlah yg banyak.
Hasil penilitian para Dokter
Trend prevalensi GERD di Asia
meningkat. Di Hongkong meningkat dari 29,8% (2002) menjadi 35% (2003). Data
dari RSCM menunjukkan peningkatan signifikan dari 6% menjadi 26% dalam kurun
waktu 5 tahun. Salah satu kendala dalam GERD adalah sulitnya diagnosa, terutama
dalam mendeskripsikan gejala khasnya yaitu heartburn, berupa rasa panas
terbakar yang menjalar dari lambung atau dada bagian bawah menuju ke leher. Hal
ini membuat lebih dari 50% pasien GERD berkonsultasi ke dokter setelah
mengalami gejala selama 6 bulan. Asian Burning Desire Survey (2006) membuktikan
bahwa pemahaman tentang GERD pada populasi di
Indonesia adalah yang terendah di Asia Pasifik, hanya sekitar 1%, sedangkan di
Taiwan mencapai 81% dan Hongkong 66%.
(Prof. Dr.HA,Aziz Rani,SpPD,KGEH)
GERD memiliki gejala khas yang
mengganggu yaitu heartburn, regurgitasi, nyeri ulu hati, dan nyeri dada. Selain
itu, terdapat gejala ekstraesofageal (batuk kronik, suara serak). Komplikasi GERD
berbanding lurus dengan episode terjadinya refluks, umumnya berupa esofagitis
dan yang paling parah adenokarsinoma. Bagi pasien, gejala GERD
mempengaruhi banyak aspek dalam kehidupan seperti tidur, bekerja, aktivitas,
olahraga, dll. Kini telah banyak dikembangkan kuesioner untuk mengenali GERD
berdasarkan gejala. GERD Questionnaire (GERDQ) merupakan alat
penilaian, yang dikembangkan untuk dokter dalam membantu mengidentifikasi dan
penatalaksanaan pasien GERD. GERDQ berfungsi dalam melakukan
diagnosa berdasarkan gejala,menilai dampak GERD pada pasien dan memonitor
respon terapi yang telah dilakukan. Kuesioner ini telah divalidasi secara
global melalui Diamond Study dan memilikki sensitifitas dan spesifitas >
70%. (Dr. Marcellus Simadibrata,PhD,SpPD,KGEH)
Penatalaksanaan GERD dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu modifikasi gaya hidup dan terapi farmakologis.
Modifikasi gaya hidup dilakukan dengan menghindari makanan yang menyebabkan
refluks seperti kopi, alkohol, coklat dan makanan berlemak, serta melakukan
aktivitas yang dapat menurunkan risiko terpaparnya asam pada esopagus seperti
menurunkan berat badan, berhenti merokok dan meninggikan kepala saat tidur.
Terapi farmakologis membuktikan, obat golongan proton pump inhibitor (PPI) lebih
efektif dibandingkan H2RA. Kunci tata laksana GERD adalah
meningkatkan pH lambung diatas 4, karena pada saat tersebut aktivitas pepsin
sebagai faktor agresif menurun.
info pemesanan klik
Berdasarkan penelitian Miner tahun 2006, PPI
memilikki kemampuan yang berbeda dalam mempertahankan pH diatas 4 (esomeprazole
15,3 jam; rabeprazole 13,3 jam; omeprazole 12,9 jam; lansoprazole 12,7 jam dan
pantoprazole 11,2 jam). Lama pengontrolan pH asam lambung diatas 4, berbanding
lurus dengan tingkat kesembuhan pasien dari gejala GERD. Tingkat kekambuhan
pasien setelah terapi 4-8 minggu, juga dipengaruhi oleh lama pengontrolan pH
asam lambung diatas 4. Semakin lama pengontrolan pH diatas 4, maka tingkat
kekambuhan gejala GERD akan menurun. (Dr. FX. Soemanto
P,SpPD,KGEH)
Jelly gamat luxor merupakan obat herbal alami yang mampu mengatasi penyakit
GERD, yang tepat karena terbuat dari ekstrak gamat/ tripang laut mampu
menetralisir keasaman lambung. Khasiat sea Cucumber sebagai salah satu cara
mengobati GERD yang telah di teliti oleh para ilmuwan di seluruh dunia.
Berdasarkan hasil penelitian di Universitas di seluruh dunia, ditemukan bahwa
tripang sangat berkhasiat sebagai obat serba guna dan antiseptik herbal.Selain mampu meregenerasi sel, tripang kaya akan nutrisi. “Senyawa aktif berupa antioksidan, baik untuk perbaikan sel tubuh manusia,” ujar dokter alumnus Universitas Indonesia itu.
Itulah alasan kenapa sangat manjur untuk regenerasi sel bagi penderita GERD. Bagi penderita GERD, terkadang sulit untuk menelan makanan. Sehingga kebutuhan nutrisi bagi tubuh penderita sangat kurang. Jelly gamat yang kaya akan kandungan Protein akan membantu untuk memperoleh gizi. Bagi penderita GERD pola makan yang sehat dan teratur memiliki peranan penting dalam proses pengobatan, jangan makan daging dalam porsi yang banyak sekaligus, hindari makanan pedas dan asam. Kami menyarankan pengobatan alami penyakit lambung atau GERD anda dengan cara pemesanan jelly gamat luxor karena ini yang paling tepat uuntuk penyakit asam lambung yang tinggi.
PENGAMBILAN DARAH VENA
OP
CARA PENGAMBILAN SAMPEL DARAH VENA (VENA PUNCTIE) DENGAN VACUTAINER
A. Pengertian
Suatu cara pengambilan darah vena yang diambil dari vena dalam
fossa cubiti, vena saphena magna / vena supervisial lain yang cukup besar untuk
mendapatkan sampel darah yang baik dan representative dengan menggunakan tabung
vacutainer.
B. Tujuan
1. Untuk mendapatkan sampel darah vena yang
baik dan memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan.
2. Untuk menurunkan resiko kontaminasi dengan
darah (infeksi, needle stick injury) akibat vena punctie bagi petugas maupun
penderita.
3. Untuk petunjuk bagi setiap petugas yang
melakukan pengambilan darah (phlebotomy)
4. Prosedur
No.
|
Prosedur
|
Rasional
|
1.
|
Lakukan penjelasan
kepada penderita (tentang apa yang dilakukan terhadap penderita, kerjasama
penderita, sensasi yang dirasakan penderita, dsb).
|
Mengurangi rasa
cemas dan meningkatkan kerjasama.
Mencegah
hiperventilasi akibat ansietas, yang menimbulkan perubahan sementara pada gas
darah.
|
2.
|
Cari vena yang akan
ditusuk (superfisial, cukup besar, lurus, tidak ada peradangan, tidak
diiinfus).
|
Meningkatkan
kemudahan insersi jarum.
Memungkinkan perawat
menempatkan jarum menjadi paralel dengan vena. Sehingga saat vena dipungsi,
risiko menusuk vena sampai tembus ke luar berkurang.
Vena yang diinfus
harus dihindari karena meningkatkan risiko bercampurnya cairan infuse dengan
sampel darah yang akan diambil yang dapat mengakibatkan hasil test tidak
valid.
|
3.
|
Letakkan tangan
lurus serta ekstensikan dengan bantuan tangan kiri operator atau diganjal
dengan telapak menghadap ke atas sambil mengepal.
|
Memungkinkan
dilatasi vena sehingga vena dapat dilihat.
|
4.
|
Lakukan desinfeksi
daerah yang akan ditusuk dengan kapas steril yang telah dibasahi alcohol 70%
dan biarkan sampai kering.
|
Mengurangi risiko
bakteri yang berada di kulit memasuki tempat pungsi.
|
5.
|
a. Lakukan
pembendungan pada daerah proximal kira-kira 4-5 jari dari tempat penusukan
agar vena tampak lebih jelas (bila tourniquet berupa ikatan simpul terbuka
dan arahnya ke atas).
b.
Pembendungan tidak boleh terlalu lama (maks. 2 menit, terbaik 1 menit).
|
a.
Meningkatkan dilatasi vena.
Tourniquet harus
menghambat aliran vena, bukan aliran arteri. Aliran arteri yang terhenti
mencegah pengisian vena.
b. Mencegah
hemokonsentrasi dan hematoma.
|
6.
|
Siapkan tabung
vacutainer yang sesuai dengan jenis pemeriksaan, jarum bermata dua yang salah
satu ujungnya telah dimasukkan ke dalam holder.
|
Mencegah kontaminasi
silang zat aditif dalam tabung dengan darah.
|
7.
|
Dilakukan penusukan
jarum pada vena dengan sudut 15-30° lalu difiksasi untuk menghindari
pergeseran jarum.
|
Memungkinkan perawat
menempatkan jarum menjadi paralel dengan vena. Sehingga saat vena dipungsi,
risiko menusuk vena sampai tembus ke luar berkurang.
|
8.
|
Torniquet dilepas
segera setelah darah mengalir, lalu tabung diisi sesuai dengan kapasitas
vacutainer. Bersamaan dengan tersedotnya darah ke dalam vacutainer, penderita
diminta membuka genggaman tangannya.
|
Mengurangi aliran
balik darah. Mencegah hemokonsentrasi dan hematoma.
Melancarkan aliran
darah kembali.
|
9.
|
Vacutainer
dilepaskan dari holder, kemudian jarum ditarik perlahan.
|
Mengambil tabung
vacutainer yang sudah berisi specimen darah.
Mengurangi rasa
nyeri saat jarum ditarik.
|
10.
|
Letakkan kapas
alcohol 70% di atas bekas tusukan selama beberapa menit untuk mencegah
perdarahan, plester, tekan dengan telunjuk dan ibu jari penderita ± 5 menit.
|
Mencegah terjadinya
perdarahan
|
11.
|
Jarum bekas pakai
dibuang ke dalam disposal cointainer khusus untuk jarum.
|
Mengurangi penularan
mikroorganisme.
|
12.
|
Pada masing-masing
tabung vacutainer diberi label identitas penderita.
|
Agar hasil
pemeriksaan cocok dengan pasien yang diperiksa.
|
13.
|
Diperhatikan
petunjuk khusus penanganan specimen.
|
Specimen dalam
keadaan aman (tidak rusak dan tidak menyebabkan penyebaran mikroorganisme).
|
14.
|
Terima kasih
diucapkan pada penderita.
|
Menghargai pasien
atas kerjasamanya.
|
15.
|
Sarung tangan
dilepaskan dan tangan dicuci dengan cairan antiseptic.
|
Mengurangi penularan
mikroorganisme.
|
16.
|
Spesimen dikirim ke
seksi-seksi sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta.
|
Agar hasil
pemeriksaan sesuai dengan ya
|
SOP darah vena
CARA PENGAMBILAN SAMPEL DARAH VENA (VENA PUNCTIE) DENGAN VACUTAINER
A. Pengertian
Suatu cara pengambilan darah vena yang diambil dari vena dalam
fossa cubiti, vena saphena magna / vena supervisial lain yang cukup besar untuk
mendapatkan sampel darah yang baik dan representative dengan menggunakan tabung
vacutainer.
B. Tujuan
1. Untuk mendapatkan sampel darah vena yang
baik dan memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan.
2. Untuk menurunkan resiko kontaminasi dengan
darah (infeksi, needle stick injury) akibat vena punctie bagi petugas maupun
penderita.
3. Untuk petunjuk bagi setiap petugas yang
melakukan pengambilan darah (phlebotomy)
4. Prosedur
No.
|
Prosedur
|
Rasional
|
1.
|
Lakukan penjelasan
kepada penderita (tentang apa yang dilakukan terhadap penderita, kerjasama
penderita, sensasi yang dirasakan penderita, dsb).
|
Mengurangi rasa
cemas dan meningkatkan kerjasama.
Mencegah
hiperventilasi akibat ansietas, yang menimbulkan perubahan sementara pada gas
darah.
|
2.
|
Cari vena yang akan
ditusuk (superfisial, cukup besar, lurus, tidak ada peradangan, tidak
diiinfus).
|
Meningkatkan
kemudahan insersi jarum.
Memungkinkan perawat
menempatkan jarum menjadi paralel dengan vena. Sehingga saat vena dipungsi,
risiko menusuk vena sampai tembus ke luar berkurang.
Vena yang diinfus
harus dihindari karena meningkatkan risiko bercampurnya cairan infuse dengan
sampel darah yang akan diambil yang dapat mengakibatkan hasil test tidak
valid.
|
3.
|
Letakkan tangan
lurus serta ekstensikan dengan bantuan tangan kiri operator atau diganjal
dengan telapak menghadap ke atas sambil mengepal.
|
Memungkinkan
dilatasi vena sehingga vena dapat dilihat.
|
4.
|
Lakukan desinfeksi
daerah yang akan ditusuk dengan kapas steril yang telah dibasahi alcohol 70%
dan biarkan sampai kering.
|
Mengurangi risiko
bakteri yang berada di kulit memasuki tempat pungsi.
|
5.
|
a. Lakukan
pembendungan pada daerah proximal kira-kira 4-5 jari dari tempat penusukan
agar vena tampak lebih jelas (bila tourniquet berupa ikatan simpul terbuka
dan arahnya ke atas).
b.
Pembendungan tidak boleh terlalu lama (maks. 2 menit, terbaik 1 menit).
|
a.
Meningkatkan dilatasi vena.
Tourniquet harus
menghambat aliran vena, bukan aliran arteri. Aliran arteri yang terhenti
mencegah pengisian vena.
b. Mencegah
hemokonsentrasi dan hematoma.
|
6.
|
Siapkan tabung
vacutainer yang sesuai dengan jenis pemeriksaan, jarum bermata dua yang salah
satu ujungnya telah dimasukkan ke dalam holder.
|
Mencegah kontaminasi
silang zat aditif dalam tabung dengan darah.
|
7.
|
Dilakukan penusukan
jarum pada vena dengan sudut 15-30° lalu difiksasi untuk menghindari
pergeseran jarum.
|
Memungkinkan perawat
menempatkan jarum menjadi paralel dengan vena. Sehingga saat vena dipungsi,
risiko menusuk vena sampai tembus ke luar berkurang.
|
8.
|
Torniquet dilepas
segera setelah darah mengalir, lalu tabung diisi sesuai dengan kapasitas
vacutainer. Bersamaan dengan tersedotnya darah ke dalam vacutainer, penderita
diminta membuka genggaman tangannya.
|
Mengurangi aliran
balik darah. Mencegah hemokonsentrasi dan hematoma.
Melancarkan aliran
darah kembali.
|
9.
|
Vacutainer
dilepaskan dari holder, kemudian jarum ditarik perlahan.
|
Mengambil tabung
vacutainer yang sudah berisi specimen darah.
Mengurangi rasa
nyeri saat jarum ditarik.
|
10.
|
Letakkan kapas
alcohol 70% di atas bekas tusukan selama beberapa menit untuk mencegah
perdarahan, plester, tekan dengan telunjuk dan ibu jari penderita ± 5 menit.
|
Mencegah terjadinya
perdarahan
|
11.
|
Jarum bekas pakai
dibuang ke dalam disposal cointainer khusus untuk jarum.
|
Mengurangi penularan
mikroorganisme.
|
12.
|
Pada masing-masing
tabung vacutainer diberi label identitas penderita.
|
Agar hasil
pemeriksaan cocok dengan pasien yang diperiksa.
|
13.
|
Diperhatikan
petunjuk khusus penanganan specimen.
|
Specimen dalam
keadaan aman (tidak rusak dan tidak menyebabkan penyebaran mikroorganisme).
|
14.
|
Terima kasih
diucapkan pada penderita.
|
Menghargai pasien
atas kerjasamanya.
|
15.
|
Sarung tangan
dilepaskan dan tangan dicuci dengan cairan antiseptic.
|
Mengurangi penularan
mikroorganisme.
|
16.
|
Spesimen dikirim ke
seksi-seksi sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta.
|
Agar hasil
pemeriksaan sesuai dengan ya
|
Langganan:
Postingan (Atom)